Guru Patriotis Sukses Baca Puisi Di Madiun
Senin, 21 Agustus 2017
Edit
Surip sedang action di Minggu Budaya (foto: HT) |
Cipasera.com - Sejumlah seniman dan artis senior seperti Roy Marten, Arswendo Atmowiloto, Sebastian Salang, Harry Tjahyono yang tergabung dalam Jaringan Pekerja Budaya kini membuka panggung Minggu Budaya. Panggung ekpresi budaya ini diisi dengan berbagai aksi seni seperti baca puisi, tari, nyanyi dan diskusi.
Demikian dikatakan Harry Tjahjono, sastrawan dan penulis cerita serial Si Doel Anak Sekolahan. Dan acara Budaya Minggu yang menggunakan areal Monumen Gembok Kejujuran Kota Madiun, Jatim tersebut menggandeng penyair Madiun Surip Sasmito untuk Tampil, Minggu (20/8/2017)
Harry Tahjono yang asli Kota Madiun itu mengatakan, dipilihnya Surip Sasmito pensiunan Guru Bahasa Indonesia SMA Negeri 3 Kota Madiun dalam kegiatan budaya tersebut, karena Surip Sasmito dinilai sosok yang memiliki jiwa patriotisme dan nasionalisme yang tinggi.
Sebulan lalu, saat peresmian monumen Gembok Kejujuran 20 Juli 2017, kata Harry Tjahjono, Surip datang terlambat sehingga tidak bisa menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya sejak awal secara utuh. Ia merasa tak nyaman karena terlambat.
"Dia mencari saya untuk meminta maaf. Ini sungguh jiwa patriotisme dan nasionalisme luar biasa, orang tidak menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya tidak dari awal saja harus minta Maaf. Saya ketemu orang seperti itu ya baru Pak Surip ini," kata Harry Tjahjono saat acara Minggu Budaya digelar. Sementara Harry sering melihat ada orang ikut upacara dan tidak menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya saja tidak merasa bersalah.
"Selain itu, Surip adalah penyair yang pantas untuk tampil. Di dalam tasnya itu ada ratusan puisi karyanya. Saya tidak mau masuk ke wilayah apakah puisinya itu bagus atau tidak, bermutu atau tidak. Tapi kalau ada seorang pensiunan guru kemudian masih sempat menulis ratusan puisi saya rasa sudah pantaslah kalau disebut penyair. Saya betul-betul terharu dengan Pak Surip ini," ungkap Harry yang pernah menulis novel Selamat Tinggal Duka itu.
Dia berharap dengan tampilnya Surip, suara hati nurani dan kegelisahan Surip lewat puisi-puisinya itu bisa sampai didengar oleh orang seluruh rakyat Indonesia.
Pada kesempatan tersebut, Surip Sasmito membacakan puisi-puisi karyanya yang mengekspresikan jiwa patriotisme. Ratusan orang hadirin menyimak penampilannya. Bahkan sebagian penonton acara tersebut juga ikut membacakan puisi-puisi karya Surip.(Red/SA/ant)