Istri Wapres Jusuf Kalla Gagal Ke Baduy Dalam

Add caption


Cipasera – Baduy hingga kini tetap memiliki pesona  orang luar negeri. Tapi ternyata tak hanya orang asing, istri Wakil Presiden Jusuf Kalla, Mufidah Kalla  pun tertarik berwisata mengunjungi  suku Baduy , Rabu (14/2). Turut serta dalam kunjungan  Erni Tjahjo Kumolo, Nora Ryamizard, Rini Rudiantara, Yantie Isfandiary Airlangga, Peggy Enggartiasto, Bintang Puspayoga, dan Ratna Sofyan Djali

Dalam kunjungannya, Mufidah yang juga  Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional mendatangi Kampung Kanekes, yang merupakan tempat tinggal suku Baduy luar, untuk meninjau potensi produk kerajinan setempat.

Mufidah Kalla bersama rombongan  tiba di Kampung Kanekes pukul 15:10 WIB setelah menempuh jalan darat selama 3,5 jam dari Kota Tangerang. Mufidah sempat berdialog dengan pemuka adat setempat sebelum berkeliling untuk membantu penjualan produk lokal asli Baduy.

"Khusus tenun Baduy Banten memang sudah mulai dikenal di masyarakat luas, namun masih memerlukan daya saing produk melalui peningkatan kualitas produk," kata Mufidah.

Selain itu, Mufidah dengan terus terang mengatakan,  ia  ingin ke Baduy Dalam, tapi  ada tradisi Kawalu. Jadi wisatawan dari manapun tidak boleh masuk. Kawalu merupakan tradisi berdoa meminta keselamatan bangsa dan negara dengan dibarengi dengan puasa. Tradisi ini dilaksanakan selama tiga bulan dari bulan Februari sampai bulan April. 
“Saya tidak jadi masuk ke Baduy dalam karena ada tradisi Kawalu. Saya hormati tradisi adat ini,” tuturnya. 
Kepala Desa Kanekes Jaro Saija mengatakan, dari bulan Februari ini sampai tiga bulan ke depan, Baduy dalam sedang melaksanakan tradisi Kawalu, artinya semua wisatawan tidak ada yang boleh masuk. (red/ant/rd)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel