Waspada Bila Orang Lanjut Usia Diare
Senin, 30 Juli 2018
Edit
Ilustrasi (net) |
Beberapa kasus mengejutkan bukan satu kali terjadi, ihwal orang usia senior meninggal dunia tak terduga hanya sebab diare. Hikmahnya, kita perlu mewaspadainya bila itu menimpa kita, keluarga kita, kerabat, atau handai taulan kita.
Diare pada balita jelas berbahaya kalau terlambat ditangani, masih banyak yang merenggut nyawa akibat syok yang ditimbulkannya. Syok kekurangan cairan atau dehidrasi yang menjadi penbyebabnya. Maka diare tidak boleh diabaikan, dan perlu diindahkan untuk mendapat perhatian. Demikian pula bila terjadi pada yang sudah menginjak usia senior.
Diare bisa disebabkan oleh infeksi, bisa juga sebab gangguan fungsi pencernaan. Apa pun penyebabnya, kematian bisa saja terjadi sebab terlambat melakukan upaya untuk mencegah terjadinya dehidrasi. Kelompok usia balita, dan usia lanjut rentan jatuh ke dalam syok akibat kekurangan cairan. Syok dehidrasi biasanya tidak bisa pulih (irreversible). Sekali sudah masuk ke dalam syok, tidak bisa diangkat kembali, lalu kehilangan nyawa.
Maka begitu buang air mulai abnormal, lebih dari 5 kali sehari, tinja berubah sifat, langsung diganti dengan minum sebanyak mungkin. Kalau ada oralit, minum larutan oralit, atau minuman elektrolit. Makin banyak minum, makin kecil kemungkinan masuk ke dalam keadaan syok, karena cadangan cairan tubuh tersedia lebih.
Diare sebab infeksi umumnya tinja berbau busuk, dan disertai mulas. Ada riwayat menyantap menu yang salah sebelumnya. Termasuk traveller's diarrhea, kalau lagi piknik. Kalau kuman penyebabnya ganas, dan tergolong kolera, misalnya, diare bisa puluhan kali, dan syok lekas terjadi.
Hanya bila diare terlampau sering, diperlukan obat penyetop diare. Bila hanya lebih saja dari 5 kali dan tidak berlangsung drastis, obat itu belum diperlukan. Diare sesungguhnya merupakan reaksi mekanisme tubuh untuk membuang racun atau kuman dari usus, maka mestinya tidak boleh ditahan. Biarkan kuman dan racunnya dikeluarkan dari usus. Kelewat cepat menyetop diare berarti kuman dan racun tetap bercokol di usus, sehingga lebih membahayakan.
Diare tidak cocok makanan atau minuman atau alergi juga bisa terjadi. Termasuk diare sebab mag. Gangguan lambung bila sedang kambuh gejalanya diare juga. Yang diobati tentu lambungnya, bukan diarenya. Tak perlu obat antidiare, melainkan minum obat lambung. Balita sedang flu gejalanya bisa diare juga.
Sekali lagi, siapkan selalu oralit di rumah. Bila kehabisan, bisa membuat oralit sendiri,seujung sendok teh garam ditambah sesendok teh gula pasir dilarutkan dalam air teh. Setiap kali diare perlu diganti sekurangnya segelas oralit.*