Tangsel Mulai Wujudkan Sekolah Menyenangkan.GSBM di-Launching
Rabu, 31 Oktober 2018
Edit
Walkot Ransel menandatangani banner disaksikan Kadisdindikbut Taryono |
Cipasera - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) melakukan Launching Gerakan Sekolah Bersih dan Menyenangkan (GSBM) di Hotel Lemo, Kelapa Dua, Tangerang pada Senin, 29 Oktober 2018.
GSBM adalah suatu gerakan yang diinisiasi oleh Dindikbud Tangsel untuk mengubah suasana sekolah menjadi bersih dan menyenangkan bagi semua pihak.
Secara resmi GSBM dilaunching oleh Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie. Dalam launching tersebut, sekaligus digelar Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasaran SMP pada sub kegiatan Bimtek Pengembangan Sekolah Bersih dan Menyenangkan selama dua hari yang dihadiri oleh Kepala SMP Negeri dan Swasta.
"Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh pimpinan untuk menciptakan sekolah yang menyenangkan bagi siswa dan sekolah menjadi rumah kedua bagi para siswa," ungkap Kepala Dindikbud Tangsel Taryono.
Menurutnya sebuah rumah bukan hanya aman, tapi harus menyenangkan penghuninya. Ketika para siswa asik dan menyenangkan belajar, maka karakter positif akan terbangun sehingga terbentuk generasi cerdas dan berkarakter.
"Sehingga menjadi bangsa yang bisa membanggakan kita dan bersaing di dunia. Untuk membangun pendidikan yang lebih baik kedepan," jelasnya.
Menurutnya ada lima unsur yang harus diterapkan pada GSBM, diantaranya memanfaatkan setiap ruang kosong seperti halaman, tembok pagar, teras untuk penghijauan agar terwujud sekolah yang rindang dan asri.
"Melakukan berbagai upaya perlindungan terhadap anak dari rokok, narkoba, radikalisme, penyalahgunaan HP, dan tindak kekerasan baik fisik, psikologis, seksual, dan pengabaian. Di sekolah terdapat unit kesehatan sekolah (UKS), Unit Bimbingan Konseling (UBK), dan Unit Perlindungan Anak (UPA)," jelasnya.
Mengurangi produksi sampah setiap hari dengan membawa bekal makan dan minum dari rumah. Semua personil sekolah operasi bersih 15 menit setiap hari. Siswa tidak mendapatkan tugas pekerjaan rumah (PR) pada akhir pekan.
Mengurangi produksi sampah setiap hari dengan membawa bekal makan dan minum dari rumah. Semua personil sekolah operasi bersih 15 menit setiap hari. Siswa tidak mendapatkan tugas pekerjaan rumah (PR) pada akhir pekan.
"Untuk itu, kami senantiasa mengajak kepada semua pihak berbuat nyata melestarikan lingkungan sekolah demi terwujudnya Sekolah yang bersih dan hijau. Salah satu strateginya adalah dengan Program GSBM yang bertujuan untuk mendorong sekolah dan semua pihak mewujudkan sekolah bersih dan menyenangkan," jelasnya.
Sementara, kata Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie menyikapi perkembangan peradaban zaman yang semakin maju, anak bukan hanya cerdas secara otak tapi harus cerdas secara perilaku dan karakter. Kecerdasan karakter itu diperoleh dari budaya, jadi kita tidak boleh lepas dari kebudayaan kita.
"Hari ini targetnya bagaimana kita menciptakan sekolah sebagai rumah kedua yang bersih dan menyenangkan. Supaya terjadi interaksi yang kita harapkan bukan hanya cerdas secara otak tapi juga berkarakter," bebernya.
Ini sangat sesuai dengan visi misi Tangsel. Pada misi pertama yaitu menciptakan sumber daya manusia yang handal dan berdaya saing.
GSBM ini berkaitan juga dengan Program Adiwiyata ini merupakan implementasi dari Pendidikan Lingkungan Hidup pada sekolah dasar dan menengah, sesuai dengan program nasional yaitu upaya pembangunan karakter bangsa melalui pendidikan karakter.
"Melalui pendidikan lingkungan maka guru akan lebih inovatif dan kreatif, sedangkan murid akan lebih peduli, mampu mengartikulasikan pendapat, mampu berpikir secara terintegrasi dan prestasinya akan meningkat. Kompetensi yang disebutkan di atas merupakan sebagian dari karakter yang patut dikembangkan untuk menjadi warga masyarakat yang baik," jelasnya. (HMS/**)