Wakil Walkot Dikritik tak Perintahkan Penyelidikan Kematian Paskibra Tangsel


Aurel sebelum meninggal dunia (Foto: Ist)
Cipasera - Kesedihan Wakil Walikota Tangsel  Benyamin Davnie saat takziah ke rumah almarhumah calon anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Capaska) Tangsel Aurellia Qurratu Aini, dikritik masyarakat. Pasalnya, Davnie hanya meneteskan air mata tapi tidak memerintahkan untuk penyelidikan atas kematian siswi kelas XI MIPA, SMA Islam Al Azhar BSD  tersebut.

"Seharusnya Pemkot bertindak cepat, memberi perintah untuk diselidiki. Ini kok hanya berurai air mata," kata Wiwid, warga Pamulang. "Padahal pihak keluarga minta agar kematian Aurel diusut."

Bukan hanya warga biasa. Di group WA Tangsel Bicara, seorang pejabat esolan III  OPD Tangsel juga menyayangkan Wakil Walkot tersebut. Katanya, "Iya terus nangis ikut emosi bukannya bicara apa rencana tindak terkait kejadian itu."
Benyamin Davnie saat takziah (foto: Ist)

Seperti diberitakan, Aurel menghembuskan nafas terakhir, Kamis 1 Agustus 2019 Subuh di rumahnya,  Taman Royal 2, Cipondoh, Kota Tangerang.

Almarhumah merupakan paskibra pemegang baki bendera yang akan melaksanakan tugas 17 Agustus 2019  pada upacara HUT RI ke 74 di Cilenggang, Tangsel.

Menurut paman Aurel, Romi, Aurel meninggal saat dibawa ke rumah sakit setelah tiba - tiba terjatuh di rumahnya sekira subuh. Ditemukan di tubuh Aurel lebam- lebam membiru.

Romi menjelaskan, sebelum meninggal wajah Aurel terlihat pucat. Itu dilihat Romi beberapa hari  sebelumnya dalam sebuah pertemuan keluarga.  Aurel saat itu terlihat  tak ceria.

Menurut Romi,   Aurel sebelum meninggal dunia sempat bercerita  kepada adiknya Atarisa, " sempat dipukuli oleh seniornya di Paskibra. Tubuhnya juga lebam - lebam," ujar Romi seperti dikutip wartatribun.

Lain lagi dengan pengakuan Indra, yang juga paman Aurel. Menurut Indra, Aurel  pernah cerita kepadanya,   kalau di Tangsel itu latihannya (Paskibra)  cukup keras. Salah satunya,  latihan cincin. Yaitu push up di aspal dengan cara tangan mengepal, sehingga jari - jari cincin tangan menghitam.

Indra pun kaget mendengar cerita itu. Sebab latihan tersebut tergolong keras. Itu berbeda dengan latihan paskibra lainnya. Sebab keluarga Aurel keluarga paskibra. Bapak dan ibunya dulunya anggota paskibra.

“Saya sangat berduka, saya bisa merasakan kesedihan ibunya. Saya enggak sanggup menahan air mata,” kata  Benyamin Davnie saat takziah, 1/8/2019. (Red/ts/WK)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel