Demo Mahasiswa di DPR Hari Ini Diperkirakan Lebih Besar
Selasa, 24 September 2019
Edit
"Kita akan berangkat lagi besok ke Senayan. Kita tolak Undang Undang Revisi KPK dan Undang Undang lain," kata Hanif, Mahasiswa UIN Jakarta, Senin, 23/9/2019."Dan demo yang ikut akan lebih besar lagi dibanding demo sebelumnya."
Hanif juga mengatakan, mahasiswa solid dan bersemangat dalam demo kali ini. "Banyak masyarakat yang terharu aspirasinya diperjuangkan," kata Hanif.
Dari pantauan cipasera.com, demo kemarin memang banyak masyarakat terharu. "Adik - adik sudah bangun. Bikin kami terharu," demikian narator video ribuan mahasiswa Trisakti yang sedang menuju DPR RI. Video tersebut beredar di FB.
Sementara demo tidak hanys berlangsung di Jakarta. Tapi di Jogja, Bandung, Malang, Balikpapan, Samarinda, Purwokerto dan lainnya. Demo di berbagai kota itu menyuarakan tuntutan hampir sama, terutama menolak RUU KUHP dan Revisi UU KPK.
Demo mahasiswa yang digelar di banyak kota pada Senin, 23 September 2019, tersebut juga membuat tagar "Saatnya People Power" menjadi trending topic dunia di twitter. Hingga pukul 16.40 WIB hari ini, tagar itu disebut dalam 47.500 twit.
Di Jogya tagar "Gejayan Memanggil dan "Mosi Tidak Percaya" sempat pula menjadi trending topic di Twitter Indonesia. Sampai pukul 14.16 WIB, terdapat 7.583 twit soal Gejayan Memanggil dan 15.100 twit dengan hashtag #MosiTidakPercaya. Kedua tagar muncul karena hari ini demo ribuan mahasiswa di Gejayan, Jogja dan banyak kota lain menyoroti kinerja DPR dalam perumusan undang-undang.
Penyebab utama demo ribuan mahasiswa di sejumlah kota hari Senin adalah kekecewaan pada isi sejumlah rancangan beleid yang sudah dibahas pemerintah dan DPR, seperti RUU KUHP dan UU KPK hasil revisi.
Di Jakarta, ribuan mahasiswa dari puluhan kampus menggelar demonstrasi di depan Gedung DPR RI. Mereka dari Universitas Indonesia, UIN Jakarta, Universitas Al-Azhar, Universitas Kristen Indonesia, Universitas Muhamadyah, Umpam, ITI dan sejumlah kampus lain.
Massa mahasiswa yang berdemo di depan Gedung DPR hari ini menolak pengesahan RUU KUHP, Revisi UU KPK, RUU Pertanahan, RUU Minerba, RUU Ketenagakerjaan, serta RUU Sumber Daya Air. Mereka menilai isi revisi UU KPK, RUU KUHP dan rancangan beleid lainnya, mencederai demokrasi.
Massa mahasiswa meneriakkan jargon seperti: "DPR Fasis, Antidemokrasi." Massa aksi juga meneriakkan tuntutan: "Cabut RUU, Darurat Demokrasi." (Red/ts/tirto