Taryono: Dindikbud Tangsel Targetkan Rapid Test 3700 Guru Dan Staf

Cipasera - Guna memutus  penularan Covid 19,  para pendidik dan tenaga kependidikan di Kota Tangerang Selatan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan melakukan  pemeriksaan rapid test massal sebanyak 3.700 guru dan staf kependidikan di seluruh satuan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Rapid test tersebut dilakukan bergilir per- kecamatan. Untuk tahap ke dua diselenggarakan untuk kecamatan Pondok Aren,  di SDN Pondok Kacang Barat 03, Senin (12/10). Sebanyak 474 guru dan karyawan menjadi target  rapid test.

Kepala Dibdikbud Tangsel Drs Taryono MSi yang ikut menyaksikan  rapid test mengatakan,  merupakan upaya   untuk mencegah adanya paparan virus corona pada guru dan karyawan, baik sekolah dasar atau sekolah menengah pertama agar dalam tugas pembelajaran daring dalam keadaan sehat.

Rapid test juga dilakukan  untuk  persiapan sekolah tatap muka jika  kelak sudah mulai kembali dibuka. Tapi menurutnya, pembelajaran tatap muka berlangsung  jika hal wilayah sudah masuk kedalam zona kuning. Tangsel masih zona merah, belum memungkinkan.

"Ya ..kita pastikan  kesehatan guru dan karyawan harus vit. Test juga guna persiapan  jika boleh melalukan kembali sekolah tatap muka" kata Taryono.

       Para guru dan staf sebelum rapid 

Selain Rapid test, kata Taryono pihaknya terus mensosialisasikan sekolah agar mempersiapkan sanitasi dan perlengkapan kebersihan seperti termo gun, wastafel dengan sabun yang memadai, serta ruang kelas dengan bangku yang ditata ulang mencegah kerumunan.

“Agar lebih fixed, akan dibuat pola pergerakan anak di dalam sekolah. Lalu meminta rekomendasi izin dari Gugus Tugas Covid-19. Dengan demikian,  guru dan tenaga kependidikan,  orang tua sehat tidak ada yang terpapar virus corona, “harap Taryono.

Sementara, Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Pondok Aren, Narsum mengungkapkan,  pelaksanaan rapid test adalah program Dinas Pendidikan dan Kebudayaan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Tangsel. Tercatat  sebanyak 474 tenaga pengajar  dari 35 SD negeri ikut rapid test dan ditangani tenaga medis dari 6 Puskesmas.

Narsum menambahkan, dalam pelaksanaan rapid test pihaknya   dibantu dari kepolisian dan TNI untuk menghindari kerumunan.(ad


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel