Besok Warga Citereup Unjuk Rasa Protes Perkebunan Vanili


Cipasera
- Sekitar Seratus warga, perwakilan dari 12 kampung di Desa Ceteureup akan menggelar demo besok  Senin (15/8/2022) di Kantor Bupati,  memprotes proyek  vanili 250 Ha di kampung Reungkas, Pandeglang.

Demo akan menuntut  agar aktivitas pembangunan di kawasan perkebunan vanili tersebut dihentikan. Oleh karena, selain belum mengantongi izin resmi, rencana kegiatan usaha itu juga telah mengabaikan kelestarian lingkungan.

Awang Gustiawan, Koordinasi Aksi Warga Citeureup Memanggil, memastikan semua persiapan terkait rencana unjuk rasa itu sudah mencapai 100 persen. Jumlah massa, kata dia, lebih dari seratus orang, mewakili 12 kampung yang ada di Desa Citeureup, Kecamatan Panimbang.

“Fix, besok (Senin-red) kami akan aksi. Semua persiapan sudah kami lakukan, termasuk surat pemberitahuan kepada aparat kepolisian,” katanya kepada wartawan,  Minggu (14/8/2022) malam.

Awang mengatakan kekecewaannya terhadap kegiatan usaha perkebunan itu, karena sama sekali tidak mengindahkan hak-hak masyarakat. Seperti membuat jalan Raya Panimbang kotor pada saat pelaksanaan cut and fiil, dan kerap membuat banjir bandang di sekitar kawasan.

“Kalau sudah turun hujan, meski hujannya kecil puluhan rumah di Kampung Karet dan Kampung Reunghas terendam. Anehnya, walau sudah sering dilaporkan, tetapi tidak pernah ada tanggapan,” ujar Awang.

Awang menyebutkan, peserta unjuk rasa nanti datang dari berbagai kalangan. Mulai dari pemuda, tokoh masyarakat dan kaum ibu. “Ini aspirasi semua, bukan orang per orang. Karena kami tidak ingin, daerah kami rusak gara-gara investasi yang tidak taat aturan,” katanya seraya mengatakan, demo akan dimulai pukul 10.00 WIB.

Sementara itu, Engkos Kosasih, Sekretaris Forum Pemuda Desa Citereurep, menegaskan bahwa PT Jaya Hunian Lestari (JHL) selaku penanggung jawab proyek pembangunan perkebunan vanili Panimbang sama sekali belum pernah menghiraukan keluhan masyarakat. Khususnya, dampak negatif dari proses pembangunan perkebunan vanili itu.

“Rencana aksi nanti merupakan puncak kekecewaan masyarakat. Kami tidak ingin daerah kami rusak, gara-gara sebuah ambisi,” ujarnya.(Red/SSW*)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel