Penyanyi dr Tompi Didemo. Warga Minta Diberdayakan dan Bongkar Bangunan Di Atas Kali

      dr Tompi


Cipasera - Diam - diam penyanyi sohor dr  Tompi atau Teuku Adifitrian memiliki klinik  Beyoutiful Aesthetic Center di Jalan Jombang Raya, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten. 

Klinik yang cukup mentereng ini tadi siang digruduk puluhan orang yang menamakan diri Aliansi Masyarakat Pondok Aren Bersatu (AMPAB). Mereka  menuntut agar Tompi membongkar gedung yang didirikan di atas sungai, Senin, 5/9/2023.

Menurut  Nurul Apriansyah, Koordinator Lapangan AMPAB, aksinya ini adalah bentuk kepeduliannya pada lingkungan.

“Bangunan klinik ini membangun area parkir di atas kali dengan cara membeton. Saya minta dibongkar," kata Nurul. Selain itu, Nurul juga meminta Sumber Daya Manusia (SDM) yang dipekerjakan di klinik milik Tompi tersebut dari warga lokal.

“Kita minta untuk dibongkar beton kalinya. Kita juga minta SDM perusahaan milik Tompi, memberdayakan warga lokal. Ini untuk semua perusahaan yang ada di Tangsel, kerjasama dengan masyarakat lokal,” kata Nurul.

Nurul mengancam, kalau mereka tidak mau membongkar, pihaknya akan melakukan langkah selanjutnya, yakni akan bersurat ke Walikota, dan OPD terkait untuk secepatnya ditindak.

“Harapannya kepada semua pengusaha yang di Pondok Aren, mari kita bekerjasama, libatkan putra wilayah untuk meningkatkan kesejahteraan sosial. Ini amanat undang-undang kesejahteraan sosial tahun 2009 nomor 11, yang mana kesejahteraan sosial ini harus dilibatkan semua pihak,” pungkasnya.

Sementara  Tompi saat dikonfirnasi menyampaikan,  terkait beton di atas kali tersebut, bangunan itu sudah ada sebelum dia mendirikan klinik di situ.

“Terkait saluran ini, saya datang kondisinya sudah seperti itu. Jadi kalau mereka bilang kamu membangun bangunan di atas saluran air, bukan Gue yang bangun,” tegas Tompi.

Tompi melanjutkan, tuntutan lain dari aksi tersebut adalah melibatkan warga lokal dalam pengoperasian kliniknya itu.

“Gue bilang, itu mah kebetulan. Kita malah pengen dokter-dokternya pun kalau bisa warga sini supaya kan lebih gampang kerjanya. Kan saya bilang silahkan kalau ada dokter atau perawat kirim lamaran nanti kita akan seleksi, kita akan liat sesuai kompetensi yang kita butuhin,” ujar Tompi.

Namun, lanjut Tompi, dirinya keberatan kalsu mereka meminta Office Boy (OB), petugas kebersihan, Satpam, dan Parkir dibawah koordinasi mereka.

“Saya bilang ga bisa. Kliniknya ada sistem yang berjalan. Jadi masuknya pun harus pake sistem, karena kalau misalkan langsung direct ke saya, saya ga bisa ngurusin,” terangnya.

Tompi memberi jalan kepada warga lokal agar memasukan lamaran. Dan dia nanti akan merekomendasikan warga lokal yang ingin bekerja dengannya. (Red/*)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel