Suku Badui Masuki Musim Tanam di Huma. April 2026 Diperkirakan Panen

 
    Ngaseuk suku Badui 

Cipasera - Suku Badui Dalam maupun Badui Luar, Kanekes, Banten memiliki tradisi  tanam padi di musim tertentu. Tradisi itu  disebut "ngaseuk" alias  tanam padi huma secara gotong royong. 

Kemarin, ngaseuk dilakukan mereka  di lahan darat di wilayah Blok Cicuraheum Gunungkencana Kabupaten Lebak dan  sudah sepekan hal itu  dilakukan, puluhan warga pun turun ke huma. 

Untuk melakukan adat tersebut, saat penanaman padi dilakukan oleh tetua atau tokoh komunitas masyarakat Badui Dalam dan dilanjutkan oleh masyarakat Badui Luar. Hingga Sabtu, 18/10/25 tanam padi ngaseuk masih berlangsung dan diperkirakan sampai 15 hari ke depan. 

"Sudah turun temurun kami melakukan ngaseuk padi di huma. Yah biasanya per 10 orang untuk lahan luas," kata Enih, salah satu warga.  

Dalam ngaseuk,  sistem tanamnya tumpangsari.  sebelum dilakukan penanaman padi huma, terlebih dulu ditanam jahe dan kencur. Tak hanya itu, dilakukan penanaman pisang, jagung dan aneka sayuran, termasuk tanaman cabai dan tanaman keras lainnya.

Dengan sistem tumpangsari, warga bisa panen bertahap. Ada tanaman yang dipaben  tiga bulan sekali, enam bulan, 12 bulan hingga lima tahun.

Semua hasil tanam tumpang sari itu setelah panen dijadikan pendapatan warga dan bisa dijual. Tapi  untuk  padi huma tidak boleh dijual dan dijadikan cadangan pangan keluarga. Diperkirakan bila tanam padi huma Oktober 2025 maka panen dipastikan April 2026. 

Menurut sekretaris Desa Kanekes Kabupaten Lebak Medi mengatakan,  dalan  pelaksanaan jadwal tanam padi di lahan pertanianya suku Badui  sesuai jadwal adat dan pertama dimulai di kawasan Badui Dalam.

"Pertanian masih jadi andalan ekonomi masyarakat Badui yang berjumlah 11.600 jiwa.  Dari hasil pertanian ladang di lahan darat dan kemudian perdagangan kerajinan tenun, tas koja serta lainnya," kata Medi seperti dikutip Antara. (Red/tw)


.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel