Atasi Gigitan Ular Berbisa Di Badui, Puskesmas Penyangga Kini Sudah Sedia Serum
Salah satu korban tergigit ular tanah
Cipasera - Kepala Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak Endang Komarudin mengatakan pemerintah daerah kini menyiapkan obat ABU itu antara 5 sampai 10 vial per puskesmas penyangga masyarakat Badui.
Menurut Endang, semua persediaan ABU tersebar di lima puskesmas penyangga masyarakat Badui, seperti Puskesmas Cisimeut, Cirinten, Bojongmanik, Muncang, dan Sobang terpenuhi.
Penyedian obat ABU ini untuk mengatasi tingginya masyarakat Badui Dalam yang sering terkena gigitan ular berbisa yang sering berujung kematian lantaran langkanya serum ABU.
Ketua Koordinator Sahabat Relawan Indonesia (SRI) Muhammad Arif Kardiat mengatakan berdasarkan data SRI dari Januari sampai Agustus 2025 tercatat sebanyak 49 warga Badui menjadi korban gigitan ular tanah dan tujuh di antaranya dilaporkan meninggal dunia.
Penyebab kematian itu karena langkanya serum ABU di semua puskesmas beberapa waktu lalu dan juga keterlambatan informasi untuk di bawa ke rumah sakit menjadi kendala utama.
Untuk itu, kini setelah tersedianya serum ABU Sekretaris Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak Medi mengucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah.
"Dengan tersedianya obat Masyarakat Suku Badui kini kalau ada korban digigit ular sudah bisa ditangani perawatan medis di puskesmas setempat," kata Medi. (Red/ant)