Hati-hati... Diare Dapat Jadi Penyebab Kematian


Ilustrasi. Net


Seorang kerabat meninggal dunia akibat diare. Diare yang tergolong berat sehinggga terjadi dihidrasi, perlu cuci darah sebab fungsi ginjal terganggu, lalu masuk ke dalam koma, dan nyawa pasien tak terselamatkan. Mengapa bisa terjadi?

Balita dan kelompok usia lanjut harus waspada bila kekurangan cairan, apa pun penyebabnya. Makin cepat diatasi dengan sebanyak mungkin minum, kalau ada pilih cairan oralit, sekurangnya bikin larutan gula-garam. Tanda bahwa sedang menuju kekurangan cairan tubuh atau dehidrasi, kulit terasa kering, bibir dan lidah kering, rasa haus berlebihan, dan sudah lama tidak pernah kencing. Kalau kulit punggung tangan dicubit, mengerutnya kulit lamban baliknya.

Bila tergolong dehidrasi berat, sukar dipulihkan, karena sudah masuk ke dalam syok (renjatan). Syok yang sudah terjadi biasanya jenis yang tak terpulihkan (irreversible shock), dan kondisi begini sering mengancam nyawa. Pada kondisi tersebut tensi darah anjlok, menjadi sangat rendah sekali. Karena tensi anjlok, aliran darah memasuki ginjal berkurang, dan fungsi ginjal jadi terganggu. Apalagi kalau sebelumnya ginjal sudah bermasalah.

Karena kondisi syok sudah tidak bisa diangkat lagi, pasien masuk ke dalam kondisi menurunnya kesadaran tingkat sopor, beberapa waktu menjelang status koma, dan kondisi begini memerlukan perawatan intensif.

Hikmah bagi kita, jangan anggap remeh diare. Kita tahu diare bisa sebab infeksi karena salah makan-minum yang tidak steril, bisa juga oleh penyebab yang lain, termasuk bila ada gangguan lambung, atau ada masalah pada usus.

Jangan menunggu diare sudah lebih dari lima kali dalam sehari, begitu tinja mulai tidak berbentuk, banyak mengeluarkan cairan, sebaiknya langsung mengganti kehilangan cairan dengan sebanyak mungkin minum cairan oralit, agar tidak sampai telanjur memerlukan infus yang berarti menambah biaya perawatan.

Pengidap mag, hyperthyroidi atau kelenjar gondok kelewat aktif, sedang cemas sehingga usus besar amat peka (irritable bowel syndrome) keadaan demikian bisa memicu terjadinya diare, selain yang umum terjadi berupa muntaber sebab makanan-minuman tidak steril.

Selain mengganti cairan, segera ke dokter untuk melacak penyebab diarenya agar segera diatasi diare tidak menjadi berkepanjangan. Muntaber yang disebabkan oleh kolera selain sebab keracunan makanan, diarenya bisa sampai berpuluh-puluh kali dalam sehari, bukan tak mungkin kondisi demikian langsung membawa pasien masuk ke dalam syok.

Salam sehat,

Dr HANDRAWAN NADESUL

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel