Wakil Duta Besar Amerika: Islam Agama Terbesar Ke 2 di Amerika


Umat Islam Sholat Hari Raya Idul Fitri di Amerika. (foto: Ist)


Salah satu ustadz  Indonesia, Imam Mohamad Joban, berbagi pengalaman hidup sebagai muslim di Amerika Serikat, dalam diskusi kehidupan beragama di Ameika Serikatdi  Pusat Kebudayaan Ammerica, Jakarta, beberapa hari lalu.

“Banyak media di Amerika yang menyebutkan kalau Islam adalah agama yang paling pesat penyebarannya di Amerika. Islam adalah agama masa depan di Amerika,” kata Imam Joban dalam diskusi.

Selanjutnya ia mengatakan,  Islam akan tumbuh dan berkembang dengan baik pada negara yang menjamin warga negaranya untuk bebas memilih agama seperti di Amerika. Dan ini terbukti, kini  banyak warga Amerika yang memutuskan untuk masuk Islam, karena perilaku umat Islam yang mereka nilai sesuai dengan perintah agama.

“Jadi banyak orang Amerika yang masuk Islam karena bertemu dengan muslim yang mereka nilai seperti Al Quran berjalan,” ungkap Imam Joban.

Imam adalah Imam Mesjid Ar Rahmah di Redmond, Washington. Saat ini ia adalah Ketua dari Dewan Fatwa Imam-Imam di AS dan juga seorang pembimbing rohani bagi para tahanan di Dinas Penjara Negara Bagian Washington.

Muhammad Ali, pengajar Studi Islam di University of California, Riverside,memberikan penjelasan berdasarkan pengalamannya dalam diskusi ini.

“Amerika beda dengan Indonesia. Di Amerika, negara tidak boleh mendukung atau melarang suatu agama. Dengan negara netral masyarakat justru berkembang, makanya masyarakat Amerika termasuk yang paling relijius di barat. Bahkan secara umum lebih relijius jika dibandingkan dengan banyak negara di Eropa,” kata Ali.
Faktor lain menurutnya yang membuat jumlah muslim terus meningkat adalah karena Amerika merupakan negara yang terbuka terhadap pendatang. “Maka berbondong-bondonglah orang-orang Islam dari Timur Tengah, Spanyol, Maroko, Mesir, Asia Selatan, India, Pakistan, termasuk Indonesia. Keberadaan imigran ini pengaruhnya sangat besar,” tambahnya.

Hal ini didukung pula oleh profil muslim yang mayoritas berasal dari kelas menengah dan terdidik, sehingga pengaruhnya menjadi semakin besar. “Kebanyakan orang Islam di Amerika bukan orang-orang yang marjinal, artinya mereka adalah orang berpendidikan, bekerja di lembaga-lembaga tertentu dengan pendapatan yang lumayan,” kata Muhammad Ali, Pengajar Studi Islam di University of California, Riverside.

Wakil Duta Besar AS untuk Indonesia, Kristen Bauer, dalam kesempatan tersebut mengatakan agama menjadi bagian penting dalam budaya Amerika, karena sebagian besar rakyat Amerika merupakan penganut agama yang taat. Namun fakta yang banyak tidak diketahui adalah 20 dari 50 negara bagian di Amerika penganut agama terbesar keduanya adalah Islam.

Data terakhir tahun 2011 menyebutkan saat ini di Amerika terdapat 2016 masjid dan California menjadi wilayah dengan jumlah masjid terbesar di Amerika.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel