Pembuat Soal Ujian (USBN) Bermuatan SARA Akan Kena Sanksi
Rabu, 22 Maret 2017
Edit
Ujian di Tangsel |
Cipasera.com – Masyarakat terkejut dengan beredarnya soal ujian sekolah berstandar nasional (USBN)
yang memuat konflik SARA. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) diminta tegas menindak mereka yang membuat
soal tersebut karena membahayakan kerukunan.
Soal ujian beredar dan ramai di medsos tersebut adalah soal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) yang diujikan pada Selasa 21 Maret 2017 berbunyi sebagai berikut:
Sekelompok Islam garis keras melakukan sweeping ke aula gereja di Kota Bogor, didapati sekelompok umat Nasrani sedang melakukan kegiatan Natal. Hal yang dilakukan sekelompok Islam garis keras itu termasuk pelanggaran pada UUD 1945 pasal...
Soal ujian beredar dan ramai di medsos tersebut adalah soal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) yang diujikan pada Selasa 21 Maret 2017 berbunyi sebagai berikut:
Sekelompok Islam garis keras melakukan sweeping ke aula gereja di Kota Bogor, didapati sekelompok umat Nasrani sedang melakukan kegiatan Natal. Hal yang dilakukan sekelompok Islam garis keras itu termasuk pelanggaran pada UUD 1945 pasal...
A. 28 E ayat 1
B. 30 ayat 1
C. 29 B
D. 31 A
E. 27
B. 30 ayat 1
C. 29 B
D. 31 A
E. 27
Ramainya di medsos mengenai hal tersebut, Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Kemendikbud Nizam mengatakan pihaknya sedang h menyelidiki di mana soal USBN itu beredar.
"Saya belum lihat sendiri. Untuk ujian sekolah Kemendikbud pusat nggak cawe-cawe dalam soalnya, pusat hanya memberikan kisi-kisi dan contoh soal," jelas Nizam seperti dikutip detikcom, Rabu (22/3/2017).
Nizam menjelaskan, yang membuat soal USBN nukan Kemendikbud melainkan Tim Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) di tiap kabupaten/kota. Jadi, tiap kabupaten/kota bisa berbeda soal-soalnya.
"Saya belum tahu siapa yang membuat. Tapi kami akan ambil tindakan atau sanksi kepada mereka yang akan membuat,” kata Nizam “ Menurut informasi soal tersebut awalnya edar di Jawa Timur."
Nizam menyarankan para guru yang membuat soal USBN, tidak “bermain” api. SARA itu membahayakan persatuan.(Red/ts)