Makin Banyak Misteri Yang Terungkap di Situs Gunung Padang
Sabtu, 22 Desember 2018
Edit
Cipasera - Ada hal baru yang membuat para arkeolog tersenyum penuh harap. Pasalnya, pada pertemuan tahunan American Geophysican Union (AGU), Rabu, 12/12 lalu, disepakati adanya hasil yang menjanjikan bagi pengungkapan misteri Gunung Padang.
Disebutkan pada pertemuan itu, kemungkinan besar ada sisa-sisa kuil kuno yang tersembunyi di bawah struktur piramida yang terkubur di bawah tanah selama ribuan tahun.
Seperti kita ketahui bersama, situs Gunung Padang yang berada di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat ini ditemukan pada abad ke-19 yang ditandai dengan penemuan barisan pilar batu andesit, yang terpahat rapi dengan kunci- kunci bangunan.
Tidak itu saja, terungkap pula struktur bukitnya yang miring dengan bagian bawah berbentuk khusus yang bukan bagian dari lanskap alam.Berbatu dan diduga kuat merupakan struktur yang dibuat oleh manusia.
"Apa yang sebelumnya diperkirakan sebagai bangunan permukaan itu sebenarnya merupakan sebuah struktur yang sangat besar," jelas Andang Bachtiar, seorang ahli geologi independen, yang mengawasi pengeboran inti dan analisis tanah untuk proyek tersebut.
Diungkap pula oleh peneliti proyek proyek dan ilmuwan senior dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Hilman Natawidjaya, bahwa meskipun struktur itu disebut piramida, namun bentuknya berbeda dengan piramida lainnya yang dibangun oleh bangsa Maya yang berbentuk simetris.
Piramida di Gunung Padang ini memiliki struktur memanjang dengan bentuk setengah lingkaran di bagian depan, kata Hilman kepada Live Science.
"Ini kuil yang unik," ujarnya.
Guna menyingkap misteri sejumlah misteri yang belum terungkap, para peneliti melakukan berbagai macam teknik untuk melihat ke dalam tanah menggunakan survei radar bawah tanah, tomografi sinar-X, pencitraan 2D dan 3D, pengeboran inti, dan penggalian.
Hasilnya sungguh mengejutkan, para peneliti secara bertahap menemukan adanya beberapa lapisan struktur yang sangat besar. Lapisan ini tersebar di area seluas sekitar 150 ribu meter persegi. Dan, diduga struktur itu sudah dibangun selama ribuan tahun lalu dengan ditandai adanya periodisasi lapisan yang berbeda.
Misalkan di bagian paling atas ada pilar batuan basal yang membingkai teras langkah, dengan susunan kolom batu lainnya. Seperti membentuk dinding, jalur dan ruang.
Dalam konferensi AGU para ilmuwan melaporkan bahwa lapisan ini diperkirakan sudah berusia 3000 hingga 3500 tahun. Sedangkan, di bagian bawah permukaan, hingga kedalaman sekitar 10 kaki (3 m), adalah lapisan kedua dari kolom batu serupa, yang diperkirakan berusia 7.500 hingga 8.300 tahun.
Lapisan ketiga, memanjang 49 kaki (15 m) di bawah permukaan, berusia lebih dari 9.000 tahun; itu bahkan menurut para ahli bisa mencapai usia 28.000 tahun yang lalu.
Hilman Natawidjaja menambahkan bahwa survei mereka juga mendeteksi beberapa ruang bawah tanah.
Saat ini, bagian atas situs ini kerap kali digunakan oleh warga setempat untuk berdoa maupun meditasi.Tak menutup kemungkinan ini juga digunakan oleh orang-orang terdahulu pada ribuan tahuan lalu. (Red//intisari)