LBH Tangsel Kecam Kekerasan Oleh Pejabat Kec Ciputat
Jumat, 17 Mei 2019
Edit
Ilustrasi |
Siang itu, Rabu, (15/4/2019) sekira pukul 10. 45, seperti biasa Surya sedang sibuk bekerja di mejanya. Sejenak kemudian atasannya berinisial AI datang dan memungut sampah kertas yang berada di meja. Sehabis memungut sampah, atasannya masuk ruangannya.
"Tapi dia lalu keluar lagi menghampiri saya, langsung mukul aja tiba-tiba. Saya juga kaget, saya salah apa?" tutur Surya di kediamannya seperti dikutip Okezone, Kamis (16/5/2019).
Surya tentu saja kaget dengan pukulan AI bertubi kepada dirinya. Tapi karena merasa diri bawahan, ia tak melakukan perlawanan. Tapi atasannya terus menyerangnya. Surya hanya bisa bertanya berkali - kali kepada AI, apa salahnya, kok dipukuli.
Tapi atasannya tak berhenti menyerangnya dengan pukulan. Malah AI memukul disertai ucapan - ucapan emosi.
"Dia bilang ke saya, 'gue enggak senang sama lo'. Padahal saya enggak pernah ada masalah sama dia. Saya juga aneh kenapa bisa emosi begitu," kata Surya.
Yang membuat Surya makin tak mengerti, sesudah melakukan pemukulan atasannya bukannya minta maaf atau apa, justru AI malah menantang Surya untuk melaporkan pemukulan itu.
Surya pun akhirnya melaporkan pemukulan tersebut ke Polres Tangsel, tak lama setelah insiden pemukulan tersebut. Dan keluarga besarnya minta, jangan ada yang lepas kontrol menyikapi insiden tersebut. Sebab kasusnya sudah dilaporkan ke polisi.
AI yang menjabat salah satu Kasi di Kec Ciputat saat dikonfirmasi, tidak ada di kantor, mangkir kerja, Kamis, 16/4/2019
Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kota Tangsel, H. Apendi saat dihubungi untuk diminta tanggapannya, handphone tak bisa dihubungi.
Ketua LBH Keadilan Tangsel, Abdul Hamim Jauzi kepada cipasera.com, mengecam kekerasan yang diduga dilakukan AI, atasan Surya
Sebagai pejabat seharusnya AI memberikan teladan kepada bawahannya bukan sebaliknya, berbuat brutal.
"Kami meminta Walikota Tangerang Selatan mencopot jabatannya dan memberhentikanya sebagai ASN. Jika hal ini dibiarkan, kami khawatir akan menjadi preseden buruk," kata Abdul. (Red/ts/Okz).