Limbah Radioaktif Di Serpong Sudah Diketaui Sumbernya
Selasa, 18 Februari 2020
Edit
![]() |
Drum drum untuk tanah tercemar |
Hanya saja, Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) mengaku sudah mengetahui sumber limbah radioaktif di PBI itu
Menurut Kepala Biro Humas dan Kerja Sama Batan, Heru Umbara, setelah pihaknya meneliti dan mengindentifikasi, sesungguhnya pihaknya sudah mengetahui. Tapi, Heru enggan menjelaskan lebih rinci sumber limbah radioaktif itu berasal. Apakah ada unsur lalai dan ceroboh?
"Masih dalam penyelidikan. Kita lihat, teman-teman kepolisian, dari BIN (Badan Intelijen Negara) Gegana. Kita benar-benar berkoordinasi. Jadi kita bisa mencari tahu asal muasal dari sumbernya," kata Heru seraya menegaskan, limbah radioaktif ini bukan berasal dari fasilitas nuklir yang ada di kawasan Serpong. Petugas masih berkonsentrasi clean up atau pengangkutan sisa limbah radioaktif PBI
"Kita punya reaktor, fasilitas nuklir lainnya. Tapi bukan berasal dari pengoperasian atau reaktor seperti itu," katanya
Dalam proses clean up di perumahan Batan Indah, terlihat petugas tidak terlihat tegang. Petugas yang dilengkapi RDMS-MONA untuk mencari tanah-tanah yang terpapar zat radioaktif, tampak teliti memeriksa tanah di area yang ditengarai terpapar. Sementara polisi dan tentara berjaga -jaga.
Usai pemeriksaan tampak petugas mengangkut tanah yang tercemar limbah radioaktif yang ditemukan di PBI. Dalam pembersihan tampak satu ekskavator membantu milik Pemkot Tangsel dan 100 drum yang diangkut.
"Kami membawa drum kira-kira 100 drum. Mudah-mudahan tidak hujan. Faktor alam ini menjadi kendala buat kita," kata Heru di PBI
Heru menhelaskan, proses clean up adalah hal yang menjadi prioritas. Sebab, lanjutnya, proses clean up akan menghilangkan sumber radioaktif yang ada di perumahan Batan Indah. Drum itu nantinya akan dipakai untuk menampung tanah-tanah yang dipindahkan
Proses clean up ini akan berlsngsung hingga sore, mengambil sisa tanah atau tumbuhan yang terpapar radioaktif.
"Sudah nggak ada serpihan-serpihan," kata Heru, "Serpihan yang dicurigai memberikan paparan yang besar sudah kita bawa semua ke laboratorium di Batan. Saat ini membersihkan tanah-tanah atau tanaman terpapar yang ada di sumbernya di tempat ini," ujar Heru mengakhiri. (Red/t/dtk)