Viral Warga Penerima Bansos Berkerumun, Ini Jawaban Camat Rajeg dan Lurahnya

Sebagian warga menunggu giliran BST 
Cipasera  - Camat Rajeg Kabupaten Tangerang H. Ahmad Patoni klarifikasi terkait viralnya warga berkerumunan saat pembagian Bantuan Sosial Tunai (BST), Jaring Pengaman Sosial (JPS) Covid-19 untuk warga Kelurahan Sukatani  di SMA Negeri 14, Rajeg, Kabupaten Tangerang, Sabtu (6/06/20).

"Saya perlu meluruskan berita viralnya warga berkerumunan saat pembagian Bantuan Sosial Tunai (BST) Kelurahan Sukatani Kecamatan Rajeg," ujar Ahmad Patoni kepada Humas Gugus Tugas Percepatan Covid-19 Kabupaten Tangerang

Menurut Ahmad Patoni, berdasarkan data warga yang menerima BST Kelurahan Sukatani  4.003 Keluarga Penerima Manfaat (KPM), pihak BJB membuat jadwal satu hari untuk pembagian.

"Bank BJB membuat jadwal satu hari untuk pembagian sebanyak itu. Idealnya satu hari sekitar 500 KPM, dan kelurahan Sukatani sudah mengatur jadwal undangan per RW. Namun karena antusias masyarakat yang tinggi sejak subuh sehingga berdampak adanya kerumunan warga di lokasi," ujar Patoni

Patoni melanjutkan,  selama proses pelaksanaan petugas dari jajaran TNI/Polri/Pol PP juga turut mengatur jalanya acaranya, sesuai standar protokol kesehatan Covid-19, masyarakat menggunakan masker saat pembagian.

Lurah Sukatani M. Husni Thamrin yang hadir langsung mengawal pembagian BST Jaring Pengaman Sosial (JPS) Covid-19 menjelaskan,  jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kelurahan Sukatani sebanyak 4.003 KPM adalah yang terbanyak di Kecamatan Rajeg.

" Ini berkat kerja keras para aparatur kelurahan, Forum RW dan RT yang maksimal dalam pendataan dan pengusulan Bansos ini,” ucap M. Husni Thamrin

Karena penerima ribuan  lokasi pembagian dipilih  SMAN 14. Waktu pagi hari warga masih tertib jaga jarak. "Tapi setelah siang hari sekitar waktu Dzuhur masyarakat mulai tidak sabar, kurang disiplin mematuhi protokol kesehatan untuk menjaga jarak saat proses pencairan," kata Husni.

Husni sudah berupaya mengerahkan jajaran TNI, Polri, Satpol PP dan Forum RT/RW untuk menertibkan warga agar tetap menjaga jarak, namun apa daya, jumlah petugas tidak sebanding dengan jumlah warga yang ribuan datang untuk mengambil BST.

“Kami dari pihak kelurahan sudah bekerjasama dengan unsur TNI dan Polri untuk mengamankan jalannya pembagian bansos ini. Undangan pun sudah mengatur jadwal jam datang. Tapi tetap saja jumlah warga yang mencapai ribuan sangat sulit untuk kami kendalikan,” kata Husni.

Jadwal penyaluran menjadi tidak efektif.  Setelah pukul 19.00 WIB diputuskan dihentikan, karena petugas dari Bank BJB sudah kelelahan dan masih ada jadwal lainnya pada esok hari. (Red/*)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel