Sudah 70 Persen Hewan Kurban Yang Dijual Sudah Diperiksa Kesehatannya

Salah satu hewan yang diperiksa.
Cipasera -  Sapi, kerbau dan kambing yang dijual untuk hewan kurban di lapak- lapak di Kota Tangerang Selatan diperiksa kesehatannya oleh Tim kesehatan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Tangerang Selatan.

Kepala UPT Puskeswan ( Pusat Kesehatan Hewan) Kota Tangsel pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pipit Surya Yanuar mengatakan, pemeriksaan  merupakan kegiatan rutin. Dan dilakukan khusus menjelang Idul Adha ini. Adapun pemeriksaannya dilakukan secara menyeluruh. Mulai dari penerimaan hewan kurban dari daerah asal sampai dengan pengiriman kepada konsumen.

”Jadi, sebelum diterima oleh para pemilik lapak penjualan, harus ada keterangan sehat dulu. Baru bisa dijual,” kata dia.

Adapun pemeriksaan yang dilakukan oleh Puskeswan Tangsel adalah, asal kedatangan hewan tersebut. Dimana, disarankan bahwa hewan tersebut tidak datang dari daerah yang rawan terhadap penyakit yang disebabkan oleh hewan atau zoonosis.

Pemeriksaan meliputi gigi sebagai tolok ukur usia. Lalu lubang-lubang tempat pengeluaran kotoran. Selanjutnya adalah, prilaku hewan, yang mana menampilkan performa sehat.

Sedangkan dalam proses penjualannya, kata Pipit,  Puskeswan akan melakukan pemeirksaan ulang. Mulai dari usia sampai dengan kesehatan hewan. Jika dinyatakan dalam kondisi baik, maka puskeswan akan mengeluarkan surat keterangan sehat.

”Tujuannya ya surat kesehatan ini diberikan kepada pembeli, memastikan dan menjamin kesehatan hewan kurban,” kata Pipit.

Pipit menambahkan, saat ini Puskeswan sudah melakukan pemeriksaan hingga 70 persen lapak dan perternakan lokal yang ada di Kota Tangerang Selatan. Rencananya, akan segera diselesaikan hingga Idul Adha nanti.

Dari pemeriksaan itu didapati, ditemukan beberapa masalah yang terjadi pada hewan kurban. Namun dipastikan bahwa penyakit tersebut tidak menular ke manusia. ”Jadi penyakitnya itu lebih disebabkan karena setres akibat perjalanan," kata Pipit.

Kepala Bidang Pengembangan Peternakan di Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agrobisnis Kemenko bidang Perekonomian, Muhammad Mawardi mengatakan, pemeriksaan hewan dilakukan dengan perkiraan bahwa permintaan hewan kurban akan melonjak pada tahun ini. Hal itu mengingat bahwa tidak ada jamaah haji yang  diberangkatkan.

Selain itu, Mawardi berharap dengan adanya pandemi Covid 19  menjadi peluang bagi petani lokal untuk menjual hasil pertenakannya sendiri. ”Meski lokal tetap harus ada pemeriksaan demi memastikan kesehatan pangan di Indonesia,” kata Mawardi. (Red/ts/rils)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel