Sejak PTM Berlaku Di Tangerang, 27 Warga Sekolah Terkena Covid 19

 

                     Ilustrasi PTM

Cipasera - Dinas Kesehatan (Dinkes) menggelar swab acak massal di 18 sekolah, dan berhasil mengumpulkan 873 sampel, mulai dari siswa, guru, hingga petugas sekolah, pada 27-28 September kemarin.

Kepala Dinkes, dr Dini Anggraeni mengungkapkan hasilnya ditemukan 27 warga sekolah yang terkonfirmasi positif covid-19. Diantaranya, 25 pelajar, satu guru dan satu pegawai tata usaha dari 15 sekolah.

“Hasilnya tidak membahayakan, pasalnya semua yang terpapar tercatat sudah mendapat vaksinasi. Sehingga mereka terekam medis dalam kondisi OTG dan gejala ringan dengan CT value yang tinggi. Maka, potensi penularannya cukup rendah,” ungkap Dini, saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (30/9/21).

Ia pun menjelaskan, tindak lanjut atau penanganan yang dilakukan Pemkot Tangerang ialah pendampingan isolasi mandiri terhadap 27 warga sekolah mulai dari cek kesehatan hingga obat-obatan. Selain itu, melakukan tracing kontak erat 1:15 ke lingkungan keluarga, sekolah dan sosialnya.

“Dinkes juga sudah menjalin bekerjasama untuk segera menggelar penyemprotan desinfektan ke 15 sekolah yang ditemukan kasus positif covid-19. Dinkes dan Dindik juga sudah rapat evaluasi ke seluruh sekolah PTM (pembelajaran tatap muka), terkait penerapan protokol kesehatan yang harus diperketat,” jelasnya.

Kata Dini, pencarian kasus di sekolah yang menerapkan PTM masih akan terus berlangsung di puluhan sekolah lainnya.

“Ini menjadi langkah dukungan Dinkes terhadap PTM di era pandemic covid-19. Dinkes akan terus cari kasus supaya tidak terjadi klaster PTM. Segera cari, segera tangani, dan segera putus rantai penyebarannya,” jelasnya.

Sementara itu, di lokasi yang berbeda Kepala Dinas Pendidikan (Dindik), Kota Tangerang, Jamaluddin mengungkapkan sesuai dengan SOP, jika ditemukan warga sekolah yang terpapar covid-19 sekolah tersebut harus ditutup sementara.

“Maka, sudah Dindik perintahkan per hari ini (30/9) 15 sekolah tersebut ditutup sementara selama seminggu. Dindik sudah koordinasi dengan Dinkes sebagai ahlinya, dan ditentukan penutupan selama satu minggu dinilai cukup,” jelas Jamaluddin.

Ia pun menegaskan, selama penutupan 15 sekolah tersebut akan menjalani sterilisasi sekolah. Selain itu, Dindik akan turun langsung untuk memperkuat protokol kesehatan dan sarana prasarana pendukungnya.

“Sebelumnya sekolah yang PTM telah membentuk satgas covid-19 di masing-masing sekolah. Dengan kejadian ini, seluruh sekolah yang menerapkan PTM diwajibkan membentuk satgas covid-19 di setiap kelas tanpa terkecuali,” tegasnya.

Lanjutnya, walau ditemukan kasus covid-19 di 15 sekolah yang menggelar PTM. Dindik akan tetap membuka PTM tahap lanjutan pada Senin depan. “Masih akan terus berlangsung, hingga saat ini sudah 148 sekolah mengikuti PTM. Sisanya, 52 sekolah akan dibuka pada Senin depan,” katanya. (Rls)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel