Ibadah Rosario Dibubarkan Warga Pribumi Tangsel, Berujung Mediasi


     Suasana mediasi soal ibadah 

Cipasera - Ibadah doa Rosario yang diselenggarakan oleh kelompok mahasiswa asal NTT dikontrakannya di Kelurahan Babakan, Setu Tangerang Selatan, Banten Minggu 5/5 berujung bentrok dengan warga pribumi. Dua orang terluka diduga  akibat pukulan kayu. Mediasi pun segera dilakukan keesokan harinya.

Menurut  warga berinisial HL (37),  sejumlah mahasiswa dan mahasiswi yang mengontrak atau kost mengadakan ibadah doa rosario pada Minggu 5/5/24 sekira pukul 20.000. Jumlahnya sekira 12 orang. 

Mereka yang beribadah, kata HL, kebanyakan mahasiswa Umpam asal NTT (Nusa Tenggara Timur). Ibadah  seperti itu  membuat warga tak nyaman karena waktunya sering bareng dengan waktu isya. 

"Warga yang lagi sholat Isya merasa sering terganggu," kata HL. Kabarnya, keluhan tersebut diadukan ke Ketua RT. 

Ketua RT setempat dan beberapa warga pun  meminta kegiatan dihentikan karena sudah malam. Namun terjadi cekcok dan kesalahpahaman hingga berujung benturan fisik. Tercatat  ada 2 orang jemaat menderita luka, diduga akibat pukulan pakai kayu. Peristiwa tersebut pun ramai, ada orang yang mengunggah ke medsos. Tak lama aparat kepolisian datang. Warga yang masih berkumpul di sekitar rumah kontrakan yang digunakan untuk ibadah rosario.Polisi meminta warga membubarkan diri.

Sementara, AI salah satu mahasiswa Umpan asal NTT yang kost beberapa meter dari lokasi kejadian mengatakan kepada wartawan, ia ikut membela jemaat yang ibadahnya dibubarkan karena persaudaraan semata. AI mahasiswa NTT beragama Islam.

"Pada saat adik-adik yang beragama kristen melakukan ibadah, kami hanya mengawasi dari sini. Saya muslim walaupun dari NTT, tapi saya menghargai kawan-kawan yang lain. Kita melihat Bapak RT dari rumahnya datang ke sana (jemaat), abis itu balik lagi," kata AI  di lokasi kepada wartawan, Senin, 06/04/24.

Dikatakan AI,  Ketua RT berinisial D itu kembali menghampiri kontrakan yang digunakan untuk beribadah. Tak lama   terdengar suara keras dari D  bernada umpatan kata-kata kasar kepada jemaat.

"Dia masuklah ke kosan.  Kita dengar suara, an**ng, bang*at.  Kalian tidak menghargai kita sebagai RT? mau saya panggilkan warga ke sini untuk ngusir?," tutur AI menirukan teguran Ketua RT pada penghuni kontrakan yang menyelenggarakan ibadah rosario.

Lantaran peristiwa pembubaran ibadah rosario di Babakan Setu, Tangsel viral di medsos, sejumlah pejabat Kemenag, Kepolisian, Pemkot Tangsel  pun dengan cepat  melakukan mediasi di Kelurahan Babakan, Setu Tangsel, Senin 6/5/2024.

Wakil Kepala Kantor Kemenag Tangsel, Asep Azis Nasser, usai ikut  mediasi mengatakan, ia diperintahkan atasannya agar kasus pembubaran ibadah rosario diselesaikan dengan tuntas. Semua pihak harus kembali rukun dan harmoni. (Red/oz/hm)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel