Demo "Indonesia Gelap", Malioboro Lumpuh

 

      Massa di Malioboro membludak 

Cipasera -  Ribuan mahasiswa di Yogyakarta menggelar aksi memprotes berbagai kebijakan Presiden Prabowo Subianto pada Kamis, 20 Februari 2025. 

Sekira 10 ribu mahasiswa dan masyarakat berdemo di jantung kota Yogyakarta. Akibatnya Jalan Malioboro dari Tugu hingga Alun - alun dipadati demontrans, dan Malioboro lumpuh,  Kamis 20/2/2025.

Aksi untuk  memprotes kebijakan Presiden terpilih Prabowo Subianto tersebut  dimulai sekitar pukul 11.30 WIB itu riuh yel - yel dan diwarnai baju lautan hitam. 

Dari pantauan media, demo memang mengenakan  dress code hitam  sebagai tanda pesimisme dan kekecewaan, Indonesia  kian gelap dengan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka bersama kabinet Merah Putih.

Selain itu, para mahasiswa dan aktivis yang berdemo mengkritisi dan mengecam  sejumlah melalui poster seperti Tolsh 'Makan Gratis, Pendidikan Krisis',' 'RIP= Republik Indonesia Patriarki', 'Mari Berjihad Melawan Orang Orang Kafir', 'Jangan Biarkan Militer Mengurusi Dapurmu!', 'dan Tolak Dwi Fungsi ABRI Gaya Oligarki'

Uniknya, ada pendemo  membawa poster bertulis 'Katanya Irit, Tapi Retret Habiskan Lebih Dari Rp 11 Miliar- Kuwi Boros Lee'. 

Yang menyita perhatian poster yan berbunyi : Adili Jokowi.  Turunkan Prabowo-Gibran dan pembubaran Kabinet Merah Putih karena kebijakannya kian ngawur dan tak berpihak rakyat.

Dalam aksi itu, elemen aktivis Aliansi Jogja Memanggil dalam edarannya juga menyoroti momen dalam ulang tahun Partai Gerindra pada 15 Februari 2025 di Bogor saat Prabowo Subianto mengatakan “Ndasmu!” terhadap rakyat yang mengkritik kebijakannya. 

“Ndasmu!” dilontarkan karena Prabowo kesal terhadap rakyat yang mengkritik kebijakan Makan Bergizi Gratis untuk pelajar sekolah dasar dan menengah, Massa juga mengkritik Kabinet Merah Putih sebagai kabinet tergemuk sepanjang masa Indonesia sebagai sebuah negara berdiri, serta cawe-cawe Jokowi saat masa Pemilu 2024 untuk memenangkan Prabowo-Gibran. 

"Dengan mengatakan 'Ndasmu!' ,  Prabowo telah menampakkan wujud aslinya: anti-kritik, arogan, dan militeristik," sebut massa Jogja Memanggil.

Dalam bahasa Jawa, 'Ndasmu!' merupakan sebuah kata makian dan penghinaan yang tidak bisa lagi rakyat maafkan. Apalagi mengingat bahwa pada masa pemilu lalu yang penuh kecurangan itu, Prabowo merupakan pengemis rakyat. 

Elemen Jogja Memanggil menilai Prabowo tidak bisa lagi ditolerir dan tidak bisa dimaafkan! Apalagi pemerintahan yang baru berjalan 100 hari lebih sedikit ini sudah membawa bencana-bencana terhadap rakyat. Mulai  memangkas anggaran pendidikan dan sosial untuk makan gizi gratis, naiknya harga kebutuhan pokok rakyat, kelangkaan solar, kelangkaan gas 3 kg, pagar laut di pulau Jawa bagian utara, hingga perampasan ruang hidup rakyat atas nama proyek strategis nasional.

"Maka kami meminta Prabowo-Gibran turun dan bubarkan Kabinet Merah Putih!" seru masyarakat 

Meskipun aksi demo melumpuhkan jalan Malioboro, demo  berjalan tertib. Sejumlah pertokoan di sepanjang Malioboro dan pelaku ekonomi nonformal lain tetap menjalankan aktivitasnya. (Red/T)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel