Warga Demo, SMAN 10 Tangsel Tak Akomodir Siswa dari Lingkungan Sekolah
Warga yang protes sedang berdialog.
Cipasera - Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) SMAN 10 Tangerang Selatan (Tangsel), Banten yang berlokasi di Sawah Lama, Ciputat mengundang protes warga sekitar. Sekitar 25 orang pun merangsek ke sekolah, Kamis 26/6/2025.
Menurut Koordinator Aksi Saiful Bahri, protesnya warga lantaran banyak siswa yang domisilinya berdekatan dengan sekolah, tak diakomodir lulus seleksi. Yang lebih kacau, ada anak yatim yang tinggal 300 meter dari SMAN 10 Tangsel, tapi tidak lolos seleksi karena kalah bersaing dalam nilai akademik
“Sekolah ini berdiri di tengah-tengah lingkungan kami. Namun, anak-anak kami malah tidak diterima hanya karena eliminasi nilai. Kami hanya minta keadilan agar sekolah ini menerima warga sekitar,” ujar Saiful berapi - api kepada wartawan, Kamis 26/6/25.
Aksi warga semakin siang semakin ramai. Warga yang tergabung dari RW 007, RW 008, dan RW010 Kelurahan Sawah berdatangan. Ketegangan pun terjadi.
Tapi ketegangan reda dengan munculnya Lurah Sawah Muslim SE di lokasi. Muslim pun berdialog dengan warga. Intinya, warga kecewa terhadap SPMB SMAN 10, sejumlah warga tak jauh dari sekolah tak lulus seleksi jalur zonasi.
Muslim mengatakan, harapan agar pihak sekolah bisa memperhatikan dan mengupayakan aspirasi warga.
“Lingkungan ini mohon diperhatikan dan diupayakan secara maksimal...” ujar Muslim disambut tepuk tangan warga yang hadir.
Kepala SMAN 10 Tangsel, Drs. Usman pun turut menemui warga, menjelaskan bahwa sekolah hanya menjalankan aturan dari petunjuk teknis (juknis) SPMB yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Banten. (Red/ts)