Misi Yahudi Di Pokemon Go



 
Ilustrasi Pokemon..

JAKARTA – Pokemon Go setelah dirilis mendapat sambutan banyak orang. Tetapi, game mobile Pokemon Go ini menimbulkan kecurigaan banyak pihak. Pasalnya, sejak 2001, gim (game) dan kartun Pokemon yg  dilarang oleh sejumlah ulama di Timur Tengah, justru tampil lagi. Menurut mereka, karakter pada Pokemon tidak Islami dan menampilkan simbol-simbol Zionis.

Beberapa waktu lalu, beberapa ulama Muslim, di antaranya Sheikh Yousef Qaradawi, mengatakan bahwa video gim dan permainan kartu Pokemon hanya membuang-buang waktu dan secara psikologis tidak sehat bagi anak-anak. Sebab melakukan penetrasi nama-nama Yahudi ke memori anak-anak.

Pengaruh yang nyata adalah, banyak pemain pokemon  turun ke jalan untuk mencari monster digital di dunia nyata yang jadi bagian permainan gim tersebut. Di Amerika demam Pokemon Go yang  ‘membius’ sejumlah pengguna smartphoneternyata cukup mengganggu Holocaust Memorial Museum dan Arlington National Cemetery Amerika Serikat.

Alasannya, banyak pemain yang berburu Pokemon di tempat itu. Bahkan, pihak museum meminta para pemain tak lagi menangkap Pokemon ketika mengunjungi tempat tersebut.

Pokemon sebelum diajadikan game merupakan film anak-anak. Dan film pokemon pernah dilarang  di berbagai Negara.  Salah satunya di Irak.  Presiden Saddam Husein, kala itu melarang  karena nama pokemon adalah misi yahudi.

Sebuah dokumen menyebut, Presiden Saddam Husein mendapat informasi soal film tersebut dari lembaga intelijen negara. Informasi menyebutkan, nama-nama yang dipakai dalam film Pokemon, mengandung ajakan yang tidak bisa ditolelir.

Ternyata, kata Pokemon sendiri mengandung arti “Aku Yahudi”. Nama Pokemon diambil dari bahasa Syriac, atau bahasa Suryani yang jika dibahawa Indonesia kan berarti 'Aku Yahudi'.

Tidak hanya Pokemon saja yang memiliki arti yang mengejutkan itu, tapi juga ada dalam karakter lainnya, seperti Pikachu, tokoh utama dalam film Pokemon itu. Pikachu, berarti 'Jadilah Yahudi'.

Tokoh Charmander, yang juga memiliki arti : 'Tuhan Itu Lemah'.

Tentu saja, arti itu sangat menyinggung para penganut agama, terutama Islam dan Nasrani. Sebab, dalam agama Islam, jelas disebut Allahu Akbar (Allah Maha Besar). Ddan dalam agama Nasrani disebut Tuhan Kudus. (TS/berbagai sumber)



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel