Cilegon Jadi Tempat Temu Penanggulangan Bencana ASEAN
Rabu, 11 Juli 2018
Edit
Cipasera -Pemerintah
Indonesia bersama AHA Centre dan mitra terkait menyelenggarakan pertemuan
perencanaan akhir untuk menyusun konsep dan skenario latihan penanggulangan
bencana, ARDEX, yang akan diselenggarakan pada November 2018. Kota Cilegon
dipilih BNPB menjadi panggung penyelenggaraan latihan bersama yang melibatkan
negara-negara ASEAN.
Dalam perencanaan ASEAN Regional
Disaster Emergency Response Simulation Exercise (ARDEX) 2018 tersebut, Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan ASEAN Coordinating Centre for
Humanitarian Assistance (AHA Centre) melibatkan berbagai pihak, seperti
kementerian/lembaga, TNI/Polri, Pemerintah Provinsi Banten, Pemerintah Kota
Cilegon, Pengelola Kawasan Industri Cilegon, lembaga usaha, organisasi
non-pemerintah dan negara-negara ASEAN.
"Perencanaan yang berlangsung
tiga hari ini akan menghasilkan panduan dalam penyelenggaraan kegiatan geladi
ruang (TTX), geladi posko (CPX) dan geladi lapangan (FTX) selama berlangsungnya
ARDEX yang digelar 4 – 10 November 2018," jelas Kepala Pusat Data,
Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.
Pertemuan perencanaan akhir atau
Final Planning Conference (FPC)/ Final Exercise Planning Team (EPT) Meeting
dimaksudkan untuk mengidentifikasi potensi partisipasi dan kontribusi
negara-negara anggota ASEAN, seperti keterlibatan sebagai pelaku, perancang,
pengendali latihan, evaluasi dan pengamat. Di samping itu, kebutuhan logistik
dan peralatan yang akan digunakan selama ARDEX akan dibahas pada kegiatan ini.
BNPB sebagai penyelenggara ARDEX ini
mengharapkan bahwa konsep dan skenario latihan dapat diimplementasikan secara
baik sehingga setelah berlangsungnya latihan dapat menghasilkan rekomendasi,
khususunya bagi Pemerintah Kota Cilegon, dalam penanganan darurat.
“Kami sangat berharap semua yang
terlibat dalam perencanaan ini memberikan masukan dan partisipasi aktif untuk
keberhasilan latihan sehingga memberikan manfaat dan pembelajaran dalam upaya
koordinasi, komunikasi dan respon bersama di wilayah terdampak bencana,” kata
Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB B. Wisnu Widjaja pada pembukaan
FPC/EPT Meeting jelang ARDEX 2018, pada Rabu (11/7/2018) di Royal Krakatau,
Kota Cilegon, Banten.
Wisnu menambahkan bahwa pelibatan
multipihak baik Kota Cilegon, Provinsi Banten, Kementerian/lembaga, Pengelola
Kawasan Industri, organisasi non-pemerintah, dan negara-negara ASEAN dalam
perencanaan latihan sebagai wujud upaya kolektif untuk ketangguhan bersama di kawasan
regional.
Sementara itu, Direktur Eksekutif
AHA Centre, Adelina Kamal menyampaikan apresiasinya kepada BNPB dan BPBD yang
sangat kooperatif selama persiapan ARDEX berlangsung. "Indonesia memiliki
portfolio manajemen bencana yang ekstensif, hal ini dapat menjadi pembelajaran
bagi negara-negara ASEAN lainnya dalam membangun ketangguhan bencana di tingkat
regional,” katanya(Red/Okezone)