Tangsel Sedang Siapkan Buku Pendidikan Lingkungan

 
Tangsel serius dengan pendidikan lingkungan
Cipasera - Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) bekerjasama dengan Indonesian Education Promoting Foundation (IEPF) membuat Kurikulum Pendidikan Lingkungan.
Hasil dari kerjasama ini sudah diterapkan melalui proses belajar mengajar Pendidikan Lingkungan seluruh Sekolah Dasar (SD) di Tangsel. Karena dirasa sudah berhasil menerapkan Pendidikan Lingkungan di SD jadi dilanjutkan ke jenjang SMP.
"Dimana saat ini sedang proses pembuatan buku Pendidikan Lingkungan SMP," ungkap Ketua IEPF Yasunobu Kuboki, saat kegiatan Seminar Tindak Lanjut Pelatihan Penyusunan Bahan Ajar Pendidikan Lingkungan di Pemkot Tangsel, Ciputat pada Jumat, 28 September 2018.
Sebanyak 21 orang pembuat Buku Pendidikan Lingkungan yang terdiri dari guru, dosen, pengawas dan lainnya baru saja melakukan perjalanan ke Jepang. Hal ini untuk mempelajari apa saja yang ada di Jepang dan disusun kedalam buku pembelajaran.
"Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari hasil kunjungan ke Jepang. Sebab, pembelajaran di SD dan di SMP berbeda. Di SMP diajarkan mengenai entrepreneursip. Dari lingkungan siswa bisa menghasilkan keuntungan," kata Yasu.
Menurutnya, nanti dalam pembuatan buku ini siswa dilibatkan. Sehingga jika ada yang perlu di revisi bisa dilakukan. Intinya adalah bukan menghafal, tetapi memahami isi dari buku tersebut. Sehingga siswa mampu berpikir mengenai moral dan lainnya untuk diterapkan dalam kehidupan mereka.
Kepala Dindikbud Tangsel Taryono mengatakan, bahwa ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan diklat yang berkunjung ke Jepang. Guru, pengawas, dosen dan lainnya berkunjung ke Jepang untuk membuat Kurikulum Pendidikan Lingkungan.
"Ini tentu saja dalam rangka membangun pendidikan lebih baik baik kedepan. Harus banyak melibatkan pihak lain untuk berkolaborasi," ungkapnya.
Substansi dari masing-masing nanti diintegrasikan dalam kurikulum yang sesuai untuk membangun generasi cerdas berkarakter.
"Di SD sudah diterapkan, sekarang sedang tahap desiminasi. Ada 30 SD yang sedang melakukan desiminasi yang dikemas dalam Gerakam Sekolah Bersih Menyenangkan (GSBM) dan seluruh SD di Tangsel sudah mengimplementasikannya," jelasnya.
Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie, mengatakan bahwa seminar ini dilaksanakan dalam rangka tindak lanjut dari pelatihan penyusunan bahan ajar pendidikan lingkungan di Jepang.
Pada kegiatan ini peserta dapat berdiskusi langsung dengan para profesor dan meminta masukan yang dapat menunjang penyusunan buku pendidikan lingkungan SMP di Tangsel.
"Pendidikan dan ilmu adalah kunci dari segala-galanya. Jika kita ingin memiliki, lingkungan, daerah, wilayah dan negara yang maju, maka kuncinya ada pada bagaimana kita mampu menyelenggarakan pendidikan yang baik bagi semua orang. Kita bisa melihat, di negara maju, bidang yang menjadi prioritas adalah bidang pendidikan," bebernya.
Kota Tangsel telah meletakkan pendidikan sebagai prioritas utama. Dari sisi anggaran telah melebihi apa yang diperintahkan oleh undang-undang. Dari sisi kebijakan, program dan kegiatan, Pemkot telah, sedang dan akan terus berupaya untuk melakukan yang terbaik.
"Semoga melalui seminar ini, mekanisme penyelenggaraan pendidikan, khususnya di jenjang SMP akan semakin baik lagi. Harapan saya ke depan, akan semakin banyak program-program baik dari pemerintah pusat, propinsi maupun swasta yang akan dilaksanakan di kota Tangsel," tuturnya. (Red/HMS/

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel