Jumlah Pasien Covid 19 Menurun, Griya Anabatic Ditutup

 
A Zaki saat penutupan Griya Anabatic

Cipasera  -- Rumah Singgah Karantina Covid-19 Griya Anabatic Kelapa Dua Kabupaten Tangerang resmi ditutup oleh Bupati Tangerang, A. Zaki Iskandar, Jumat Pagi, 17 Juli 2020. Langkah ini diambil seiring dengan terus menurunnya jumlah kasus Covid-19 di Kabupaten

"Alhamdulilah Rumah Singgah Karantina pasien covid-19 Griya Anabatic Kabupaten Tangerang resmi kami tutup. Saya Atas nama pemerintah maupun masyarakat mengucapkan terima kasih  kepada seluruh tim dan relawan yang bertugas di Griya Anabatic," ujarnya.

Bupati Tangerang A. Zaki Iskandar juga menjelaskan, kehadiran Rumah Singgah Karantina Griya Anabatic sangat membantu beban seluruh rumah sakit di Kabupaten Tangerang dalam merawat  penderita covid19 tanpa gejala.

"Saya berharap laju perkembangan covid 19 yang sudah turun di wilayah Kab. Tangerang bisa dipertahankan dan bisa lebih baik lagi di masa yang akan datang. Tetapi kami pun dengan  fasilitas kesehatan yang ada, siap menghadapi hal-hal tidak terduga bahkan yang  buruk sekalipun," jelasnya.

Sementara itu, Ketua Penanggungjawab Medis RSK Griya Anabatic, dr. Muchlis mengucapkan terima kasih kepada Bupati Tangerang atas kepercayaan dan kesempatan yang diberikan kepada Tim Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang untuk mengelola Rumah Singgah Karantina Griya Anabatic.

Menurut dia, selama beroperasi ada 234 pasien yang dirawat di Rumah Singgah Karantina (RSK) Griya Anabatic, 225 pasien yang menjalani isolasi dipulangkan setelah 2 kali pemeriksaan PCR negatif," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Penanggung Jawab Operasional RSK Griya Anabatic Letkol Inf. Parada Nusantara Tampubolon mengungkapkan, Rumah Singgah Anabatic sukses merawat pasien terkonfirmasi positif COVID19 dengan tingkat kesembuhan yang relatif cepat.

Griya Anabatic merupakan rumah singgah  pasien Covid-19  Pemkab Tangerang.Rumah singgah tersebut dilengkapi fasilitas ruang isolasi 100 Tempat Tidur , 1 Kamar 1 TT, Wifi, Tv Cable, ruang pos kesehatan, 3 TT, Tensi meter, thermometer non contact, 2 EKG, 1 Ventilator Mobile, 8 Kursi roda, 3 Ambulance, 1 mobil jenazah, instalasi pengolahan air limbah, pembuangan sampah medis.

Selain itu, terdapat ruang karantina untuk petugas relawan.  Fasilitasnya sama dengan pasien, 1 pos pantau, dengan 3 TV besar untuk monitoring CCTV seluruh kamar pasien (100), 1 pos gizi, 1 pos untuk line, 1 pos depo Farmasi, 2 swab chmaber dan dilengkapi 1 Tenda untuk pos pelepasan APD, 4 Chamber disinfeksi.

Untuk jumlah relawan medis dan non medis yang terlibat mencapai 120 relawan, 56 personil TNI POLRI, 35 security, housekeeping dan tekhnisi griya anabatic dan 22 manajemen rumah singgah dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang.

RSK Anabatic mulai beroperasi sejak tanggal 20 April 2020 sampai dengan 13 Juli 2020. Dalam kurun waktu tersebut, RSK Anabatic sudah merawat 234 pasien, ada 225 pasien yang menjalani isolasi dipulangkan setelah didapatkan 2 kali pemeriksaan PCR negatif, 4 (empat) pasien di rujuk ke RSUD Tangerang dan RS Siloam Kelapa Dua dan 5 (lima) pasien pindah isolasi ke RSUD Tangerang. (Red/dkf)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel