Kampung Jawara Tangsel Jadi Percontohan Nasional
Sabtu, 11 Juli 2020
Edit
 |
| Penandatanganan Prasasti Kampung Jawara oleh Kapolda, Walikota Tangsel dan Pangdam |
Penetapan tersebut disambut gembira dan rasa bangga oleh warga. Nurohkim, salah satu warga mengatakan, tidak menyangka kalau kampungnya terpilih sebagai kampung percontohan.
"Kita gak terpikir kampung ini bakal jadi contoh. Kaget juga. Soalnya belum lama kita ngebangunnya. Ya alhamdulilah...kerja kita dapat penghargaan," kata Nurohkim, Jumat 10/7/2020.
Nurohkim menambahkan, meski banyak yang bangga dengan status tersebut, dirinya agak khawatir. " Kita menerima penghargaan tinggi tapi konsekwensinya warga harus bisa mempertahankan status tersebut dan bisa sesuai dengan yang dharapan pemerintah. Khawatir. Tapi moga- moga nanti sesuai harapan."
Menurut Walikota Tangsel Airin Rachmi Dhiany, Kampung Jawara ini menjadi percontohan nasional dikarenakan fasilitas yang dimiliki seperti fasilitas kesehatan, pendidikan, keamanan dan perekonomiannya sangat baik. Selain itu, masyarakatnya sangat kompak dalam kepentingan bersama.
Dengan fasilitas tersebut, dirinya berharap Kampung Jawara dapat menjadi solusi di tengah masyarakat terhadap pandemi Covid 19.
Di Tangsel, tambah Airin, ada tujuh Kampung Jawara di setiap kecamatan. Berkat kerjasama baik masyarakat serta TNI dan Polri, Kampung Jawara sebagai upaya mempercapat penangan Covid-19 di wilayah.
“Terima kasih atas dukungan Kapolres, Dandim dan Kapolsek. Kedepan akan mulai aktivasi Gugus Tugas di tingkat RW," kata Airin.
Punya Tempat Isolasi
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana mengatakan, terpilihnya Kampung Jawara atas penilaian yang dilakukan oleh Mabes Polri untuk dijadikan rujukan Provinsi atau Polda-Polda yang ada.
“Kampung Jawara Tangsel ini merupakan salah satu kampung yang ditunjuk oleh Mabes Polri mewakili Polda-Polda yang lain sebagai percontohan yang nanti akan diikuti oleh Polda yang lain,” terangnya.
Mengapa demikian? Karena Kampung Jawara membuat lingkungan menjadi lebih baik. Mulai dari kebiasaan maupun budaya, sehingga menjadikan masyarakat di kampung menjadi tangguh. Makna tangguh yakni dalam melawan pandemi Covid-19.
"Kita ingin zona merah menjadi orange, yang orange menjadi kuning dan yang kuning bisa menjadi hijau. Sedangkan yang hijau tetap harus dipertahankan. Khususnya dalam penanganan covid-19," kata Nana.
Dirinya berharap setiap Kampung Jawara ada struktur organisasi. Ada Ketua yaitu lurah, wakilnya ada Babinsa dan Bhabinkantibmas dan di bawahnya ada sekesi-seksi. Ada seksi kesehatan, keamanan, edukasi, demokrasi. Ada sekitar 6 seksi. Ini semua bertumpu dari masyarkat untuk masyarakat.
"Adanya kampung Jawara ini masyarakat bisa menjadi sehat, tangguh dan mampu mencegah jangan sampai kampung tersebut terkena wabah Covid,” ungkapnya.
Selain itu, di Kampung Jawara punya posko isolasi yang dibuat hanya satu pintu. Biasanya di kampung ada beberapa pintu.
Dengan pola seperti itu, maka setiap warga yang akan masuk harus menerapkan 3 M (Menggunakan masker, Menjaga jarak dan rajin Mencuci tangan).
Ketahanan Pangan
Pangdam Jaya Mayjen Eko Margiyono yang hadir saat peresmian Kampung Jawara, menjelaskan soal ketahanan pangan. Katanya, PBB sudah merilis di seluruh negara setelah pandemi Covid ada bahaya kelaparan.
Dipertegas lagi dengan laporan dari BMKG, bahwa kemarau tahun ini akan lebih panjang dari biasanya. Sementara beberapa negara seperti Vietnam dan Thailand yang biasa mengekspor beras ke Indonesia sudah menghentikan seperti Vietnam dan Thailand.
“Di Tangsel hampir tidak ada untuk ketahanan pangan, karena tidak ada sawah. Maka, dengan adanya Kampung Jawara ini sangat baik untuk membuat tanaman hidroponik dan lain-lain. Sekala kecil saja tidak usah muluk-muluk," kata Pangdam. "Kuncinya bagi lahan terbatas kita harus punya inovasi mulai dari jenis tanaman dan pupuknya." (Adv/hms)