Lukisan Imut Karya Ara Diminati

   Ara sedang melukis





Pernahkah Anda melihat lukisan sekecil koin? Jika belum, karya-karya dari I Wayan Gd Smara Pradipta atau dikenal dengan Ara, patut Anda simak.

Pemuda berusia 26 tahun ini telah membuat sekitar 400 lukisan mini dengan berbagai objek, mulai dari yang sederhana seperti gunting dan pohon, hingga bentuk-bentuk rumit seperti planet Bumi, kapal bajak laut, hingga lukisan terkenal Vincent van Gogh, Starry Night dan Scream.

"Saya mulai menggambar seperti ini mulai 2014 lalu, tetapi baru fokus pada 2015," katanya kepada wartawan BBC Indonesia, Christine Franciska.

Ara yang hobi melukis dari kecil mengaku sempat patah semangat ketika mengetahui dirinya memiliki buta warna sebagian, namun dia tidak ingin menyerah dan terus melukis.

"Yang paling sulit dari proses (melukis obyek mini) adalah pewarnaan, karena saya buta warna parsial, jadi tidak sensitif untuk membedakan warna. Dulu saya sering bertanya sama teman ini warna apa? Ini warna apa? Tapi sekarang sudah tidak lagi karena ada aplikasi identifikasi warna di ponsel yang memudahkan."
"Menggambar dengan detail juga sulit, maka itu pengalaman menurut saya penting."

Ara menunjukan keahliannya melukis obyek mini di kantor BBC Indonesia.
Lukisan mini atau miniature painting bukanlah hal baru, namun karya-karya Ara telah menarik perhatian 
banyak orang terutama di jejaring sosial Instagram.

Ara yang mengunggah berbagai karyanya itu lewat akun @talkingtothewalls (diikuti lebih dari 15.000 pengguna) mengaku senang dengan respons banyak orang terhadap karya-karyanya.
"Mereka itu selalu memberi komentar dan kritik. Itu yang sangat membantu saya untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan di lukisan sebelumnya."

Satu hari satu karya
Awalnya, proyek lukisan mini merupakan hobi bagi Ara yang sehari-hari berprofesi sebagai penerjemah bahasa Jepang.

Namun hobi ini mulai digarap serius pada 2015, ketika dia menantang diri sendiri untuk melukis satu obyek satu hari selama setahun.

"Untuk pembuktian diri, bisa atau tidak saya berkomitmen. Ternyata bisa, lengkap 365 lukisan, saya waktu itu melukis di mana saja, di stasiun, pinggir pantai, dan jadi oh ternyata bisa!"

Walau telah memiliki banyak karya, Ara enggan disebut seniman dan tidak mau cepat puas. "Ke depan saya ingin menggambar lebih bagus dari kemarin dan keluar dari zona nyaman."
Tapi apakah karya-karya Anda dijual? "Hmm...belum dulu, hehehe..." (BBC)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel