Brunei dan Singapura Tak Hadir di SCIRD Tangsel
Selasa, 03 April 2018
Edit
Cipasera -The 52nd Meeting of ASEAN
Sub-Committee on Science & Technology Infrastructure and Resources
Development (SCIRD) yang diselenggarakan
di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (Puspiptek), Tangerang Selatan, dibuka oleh Sekretaris Jendral
Kementrian Riset, Teknology dan
Pendidikan Tinggi, Ainun Naim, Senin
(2/4/2018) .
Acara yang digelar
mulai 1 - 3 April ini diikuti
oleh 22 delegasi dari 8 negara ASEAN , yakni Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar,
Filipina, Thailand dan Vietnam . Sementara Brunei Darussalam dan Singapura berhalangan
hadir.
Dalam keterangannya kepada media, Kepala
Puspiptek, Sri Setiawati mengatakan, pertemuan selama tiga hari membahas pembangunan networking antar Negara anggotaASEAN yang mengacu pada ASEAN Plan of
Action on Science, Technology, and Innovation (APASTI) 2016-2025.
“ Riset, iptek dan inovasi oleh negara-negara ASEAN mengacu pada APASTI 2016-2025,” kata Sri
singkat. Maka sejumlah program pun dibahas
dan didiskusikan dalam pertemuan ini, antara lain membangun mekanisme transfer
teknologi berupa program pendampingan dan insentif untuk mendukung perusahaan berbasis
ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (iptekin) mulai dari start-up sampai
kepada perusahaan yang berdaya saing.
Kemudian menyusun kerangka kebijakan
dan panduan dalam rangka memperkuat kolaborasi antara akademisi, lembaga
litbang dan sektor swasta untuk menciptakan ekosistem yang efektif untuk
mendorong komersialisasi hasil litbang dan transfer teknologi.
“Yang terakhir memprakarsai dan
mendorong mobilitas pakar dan peneliti, serta memperkuat keikut sertaan
perempuan dan pemuda dalam bidang iptekin,” kata Sri
Teoh Phi Li peserta dari Malasya mengatakan, [ertemuan ini memberikan banyak kerjasama dan berkaitan
dengan fasilitas serta reaktor nuklir yang dibutuhkan.(Red/*)