Demo May Day Dibatalkan, Diganti Acara Bagi -Bagi Sembako

May Day tahun sebelumnya (Foto: Ist)
Cipasera - Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DKI Jakarta Taufan Bahkri membuat nota dinas nomor 1751/-1.862.82 untuk Gubernur dan pihak terkait, Kamis 30/4/2020

Dalam nota tersebut,Taufan Bahkri menilai pembatalan atau peniadaan unjuk rasa Hari Buruh Internasional (Mayday) pada 1 Mei oleh elemen buruh/pekerja dapat memberikan dukungan bagi terciptanya suasana kondusif dalam pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk memutus mata rantai penularan wabah virus corona.

"Selain itu dalam suasana bulan Ramadhan 1441 H/2020 M di saat seluruh umat Islam berpuasa, maka pelaksanaan aksi tersebut akan menimbulkan stigma negatif bagi umat Islam karena kesucian bulan Ramadhan harus diisi dengan aktivitas ibadah dan aktivitas sosial lainnya serta tidak boleh melakukan aksi yang dapat membatalkan ibadah puasa," tulis Taufan seperti dikutip antaranews.

Taufan selanjutnya, katakan, pembatalan aksi Mayday 2020 juga dimungkinkan untuk menghindari terjadinya aksi susupan atau provokasi dari kelompok atau golongan tidak bertanggungjawab yang ingin menimbulkan terjadinya kerusuhan saat aksi buruh/pekerja tersebut.

Kemudian, lanjut Taufan, terkait dengan tuntutan para Serikat Buruh/Pekerja agar THR 2020 dibayarkan seluruhnya atau tanpa potongan mungkin tentu akan timbulkan problematika bagi pemilik usaha/perusahaan.

"Guna menghilangkan terjadinya konflik sosial antara pihak buruh/pekerja dengan pemilik usaha/perusahaan maka perlu dilakukan dialog atau komunikasi bersama yang dimediasi pihak pemerintah dengan melibatkan akademisi dan pihak terkait lainnya," katanya.

Hal itu agar menghasilkan kesepakatan bersama serta dapat diterima semua pihak demi terjalinnya keharmonisan dan suasana kondusif di Tanah Air termasuk Jakarta.

Terbitnya nota dinas ini sendiri, berdasarkan keterangan pers Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) tertanggal 24 April 2020 yang ditandatangani oleh Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal; Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nea Wea; dan Presiden Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) Elly Rosita Silaban yang intinya membatalkan aksi besar-besaran MPBI di seluruh Indonesia.

Alasan pembatalan  aksi Mayday itu yang sedianya menolak RUU Cipta Kerja (Omnibus Law), tolak PHK dan tolak Pemotongan THR, adalah karena pelaksanaan aturan PSBB, masih terjadi wabah virus corona, imbauan Kapolri soal pelarangan melakukan aktivitas politik, menghormati bulan suci Ramadhan dan lainnya.

Untuk itu, serikat buruh dan pekerja akan merubah atau mengganti aksi Mayday dengan acara bhakti sosial seperti pembagian sembako atau bantuan sosial bagi buruh/pekerja yang terdampak WFH atau PSBB serta melakukan kegiatan yang bersifat keagamaan di beberapa lokasi yang dikoordinir oleh MPBI dan serikat buruh lainnya. (*Ant)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel