Pemkot Serang Punya Bukti Kepemilikan SD Kuranji. Penyegelan Warga Akan Dilaporkan

    Dipagar ahli waris . (Foto: Antara)

Cipasera - Klaim terhadap tanah yang didirikan bangunan sekolah sering terjadi. Kali di Kota Serang. Gedung SD Negeri Kuranji Kota Serang disegel warga  yang mengaku ahli waris.

Alhasil Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Serang Nanang Saefudin di Serang, Banten pun turun tangan. Katanya, Pemkot Seranv   telah melakukan mediasi dengan pihak ahli waris melalui kuasa hukumnya. Meski demikian belum ada titik temu. Hal itu membuat Pemkot Serang ingin menempuh jalur hukum. 

"Kami sudah lakukan mediasi, tapi hasilnya masih nihil. Jadi kita akan tempuh upaya-upaya hukum untuk membuktikan kebenarannya," kata Nanang seperti dikutip Antara, Jumat 15/9/23.

Selain itu, Pemkot Serang menyayangkan mereka yang mengaku   ahli waris yang menyegel SDN Kuranji tanpa adanya hasil putusan pengadilan.

"Kalau memang dia mengklaim bahwa itu tanah ahli warisnya, silakan ajukan ke pengadilan karena kami tidak bisa serta merta menyerahkan gedung SD ini, negara kita negara hukum," kata Nanang.

Nanabg mengungkapkan, SDN Kuranji memiliki bukti kepemilikan, karena hasil pelimpahan aset dari Pemerintah Kabupaten Serang. Bukti-bukti tersebut ada pada bagian aset dalam hal ini Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Serang.

"SDN Kuranji sudah tercatat sebagai aset milik Pemkot Serang, sehingga untuk menghapus aset tersebut harus berdasarkan putusan pengadilan. Kalau itu pengadilan nanti keputusannya apa. Kan ada banding, ada juga pengadilan tinggi, kasasi ke Mahkamah Agung setelah itu juga ada," katanya.

Nanang mengatakan akan mempertimbangkan persoalan penyegelan SDN Kuranji untuk  dilaporkan kepada aparat penegak hukum (APH).

"Kami sedang pikirkan itu, tapi karena ini adalah warga Kota Serang tentu dengan cara-cara yang elegan dulu kami lakukan. Kalau memang harus kami lakukan untuk penyerobotan kan ini aset negara," katanya.

Sebelumnya, SDN Kuranji, Kota Serang ini telah disegel ahli waris pada Jumat (25/8) dan dilakukan penyegelan kembali pada Senin (11/9). Pintu gerbang ditutup kayu dan bambu sehingga sulit untuk lalu lalang siswa dan guru.

Murid dan para guru SDN Kuranji terpaksa harus keluar masuk sekolah melalui pagar kecil yang berada di belakang sekolah. (Red/ant)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel